ngekngok

life is easy

Foto Saya
Nama:

hello yellow.

Rabu, 08 September 2010

a letter to ANNE ROSE AGRIPPINA PUTRI


Halo readers. kenalkan ini temen saya, namanya anne rose agrippina putri. cantik, putih, imut, kritis, dan punya abang satu angkatan namanya andrew agrippina permana, dan sepertinya.......... marah sama saya.

oke. let me make it clear. sebenernya mungkin marah bukan kata yang tepat buat ngegambarin how she feels about me. mungkin.... kecewa bisa lebih merepresentasikan mood dia sekarang. dia bilang saya berubah. not the one i used to be when we were held together. pas saya ajak ngomong masalah ini, dia agak protes. bilang kalo saya sekarang -agak- selalu ngebelain taruna, bukannya taruni. oke, before going any further, just so you know kami taruna taruni selaku paling junior sering ditempa cobaan yang menguji kebersamaan kami sebagai makhluk yang beda gender. dan most of the time yang terjadi adalah taruni jadi kambing hitam kesalahan dan taruna yang menanggung akibatnya karena itu. that's why taruna suka mencak mencak sendiri kalo taruni bikin kekeliruan sediiiiiiiikit aja. dan taruni - as a girl, of course - kadang balik meradang karena mereka merasa tersinggung. you know lah, cewe kan maennya pake hati. dan belakangan ini juga, kami lagi banyak dilanda cobaan yang makin memperuncing kondisi antara taruna-taruni. dan belakangan ini juga, gue mencoba untuk look back dan berupaya sedikit netral dengan memandang fenomena ini dari sudut pandang orang luar. ilham yang gue temukan adalah, terkadang taruni emang beneran salah. tapi kadang taruna juga suka mendramatisir situasi. berbekal pengamatan gue itulah, makanya gue yang dulunya selalu jadi orang pertama yang naik pitam kalo taruna mulai ngoceh tentang taruni, sekarang berusaha untuk mencoba lebih realistis. dengan tidak selalu mengecam taruna, bahkan terkadang mendukung suara taruna. dan sialnya, gue lupa kalo cewe itu kebanyakan mainnya pake hati. jadi gue ga ngeh kalo ada beberapa temen gue yang keberatan akan hal ini. termasuk si nobita anne rose agrippina ini. (gue manggilnya nobita, you know laaaah mirip kan? :D). ohya, dia juga punya panggilan lain: oce. jadi start from now on, i'm gonna call her oce.

gue deket ama oce. even, dia udah kaya ade gue sendiri. just so you know, dia itu 92. dan gue 90. iyak gue emang tua saudara saudara. ga sedikit orang yang sebenernya terkadang agak keras ama oce, dan mereka nganggep oce itu - maaf - agak.. apayah bahasa indonesianya? hah agak gitu deh. susah. tapi itu semata karena mereka ga kenal oce. mereka cuma nilai oce dari apa yang mereka (sok) tau dan apa yang mereka liat dari dia. dan gue sering marah kalo orang udah mulai mojokin dia, i don't even know why but it feels like i want to protect her from any harm that come to her. karena menurut gue, gue - tidak seperti orang orang sotoy itu - bisa melihat sisi lainnya oce. gue - tidak seperti orang orang rese itu - selalu mencoba untuk menilai orang ga dari satu sisi aja. dan gue - tidak seperti orang orang sialan itu - sedikit sedikit tau gimana perasaan dia selama ada di sana. sejak kita cabhatar ( masa basis dimana lu mesti lari lari gendong tong sampah ransel yang beratnya kaya anak gajah plus nenteng (atau ngemong, lebih tepatnya) senjata lars panjang berat dari masa perang dunia II yang popornya lebih cocok dipake buat numbuk alu alu : mouser) gue tau betapa dia - yang fisiknya ga sekuat apa yang semua orang ekspektasikan - keteteran ngikutin semua kegiatan fisik kami. gue tau segimana parah kakinya yang waktu itu udah ga ada bedanya ama mobil sedan gue alias bercak bercak biru ga keruan. gue tau betapa dia kadang suka nahan hati sendiri waktu temen temennya ga ada yang mo peduli ama dia. gue tau kalo dia suka nulis nulis di podologinya (note kecil yang mesti ada di saku baju - red ) betapa kangennya dia sama mamanya. dan dengan tidak bermaksud sotoy, tapi dengan semua hal yang gue ketahui itu gue jadi ngerasa sayang-personally-sama anak ini. emang dia anaknya keras, you know khas sumatera. gue tau dia emang kadang susah ngontrol omongannya kalo udah emosi. gue tau dia emang kadang suka ngeyel kalo diomongin. tapi selain itu semua, she's a very nice girl. and though, too. manusia ga ada yang sempurna doooong.

dan gue, dengan segala kenekatan gue, kadang suka ngelawan arus dengan membenarkan apa tindakan dia. karena gue percaya sama dia. dan disinilah masalah muncul. segitu percayanya saya ke dia, saya sampe ga kepikiran sedikitpun kalo dia bakalan protes masalah ke-netralan saya ini. i thought she was fine. sampe akhirnya saya sadar, saya udah jarang ngobrol ama dia. dan kalo ketemu di kelas pun, dia yang biasanya antusias nyuruh saya duduk di sebelahnya, ga pernah negor saya lagi. dan pas saya ajak ngobrol ringan, keluarlah statement itu. statement yang ga perlu saya jabarkan secara detail disini. intinya adalah she thought that i have changed into someone she doesn't know. into someone who always take care of the boys, not the girls anymore. that's the reason why she always avoid me lately. bahkan kalo di barisan gue baris deket dia pun dia pasti nyuruh gue balik ke barisan unit gue (kita beda unit sekarang). dan itu agak bikin gue sedih. karena she's my favorite one ketika gue bingung mesti cerita ama siapa.

oke oce, let's make it clear. you're my friend. my bestfriend. dan apapun yang lo rasain ke gue sekarang, means nothing. you're still my fave. even if you hate me. people change, ne. begitu juga gue. gue berusaha buat jadi sedikit lebih dewasa dengan mencoba bersikap netral ama cowo cowo bajingan itu. dan kalo lo ga setuju ama apa dan gimana sikap gue sekarang, just shout it to me. blame one me. ngamuk ngamuk sini lo ama gue. bentak bentak gue. maki maki gue, that's fine. asal udah itu kita balik lagi kaya sebelom ini. ngobrol tanpa beban. sharing. have a good friendship again. ga kaya sekarang. elu ngindarin gue. ga mo deket deket gue. kalo perlu gue hujat lagi itu taruna biar kita bisa sejalan lagi. i hope you come back here. stay the same. have a little warm chat with me. share about your newer crush or something like that. i hope so. sekali lagi, kalo gue punya salah dan kalo salah gue terlalu besar, gue cuma bisa minta maap. mumpun lebaran.

maaf ya, anne rose agrippina putri. maaaaaaaaaf banget.


sincerely
your friend.

2 Komentar:

Blogger dvsandhi mengatakan...

Hai hai Opay, sebenernya gue kaga kenal ama lo. Tp pas inget2 Akpol dulu inget jg ama cewek yg pernah gue suka. Namanya Rose, anaknya cantik, imut gitu. Jujur lho, ini gue tulis ditanah Afrika. Nah gue sering niy papasan ama barisan kalian kalo jalan. Kalo subuh2 habis sholat yg gue cari pasti si Rose, ya nambahin semangat lari keliling Akpol gitu. Ga tahu kenapa ya, klo kata iklan Ponds 'wajahmu mengalihkan duniaku' lah. Sayang waktu gue disana cuman numpang skolah aja 6 bulan. So ga bisa ketemu lagi ama si Rose. Pernah 2 kali ke JCLEC dan sholat subuh di Masjid Akpol, ga ketemu jg ama Rose. Naaah, pas pagi ini gue inget coba2 deh cari di Google pake keyword 'Rose Akpol 2009' muncul 'Anne Rose Agrippina' persis nama yg pernah gue inget. Ternyata ada di Blog kamu, sore ye terpaksa gue baca n komen sapa tahu sempet kamu baca jg. Cuman share aja n ngucapin makasih coz blog kamu akhirnya nemuin nama 'Anne Rose Agrippina'. Semoga dia skrg baik2 aja

3 April 2014 pukul 07.11  
Blogger opay superbeep mengatakan...

Hello there dvshandi, i'm so sorry it took soooo long to reply on this. Saya sudah jarang buka blog, tadi iseng buka postingan ini and i just saw your comment down here.

Anne is doing great! We're still good friend until now. Sometimes gossiping on the phone, you know.. girl's stuff haha. Kalau memang mau mungkin anda bisa korespondensi lebih lanjut dengan nona anne rose via medsosnya (which i have no idea whether it is still exist or not).

Did you said about africa? Were you in sudan? Or you're still there until now? Whichever it is, i hope you're doing good wherever you are. It's really nice to know you!

Good luck with your duty, sir. :)

10 November 2014 pukul 23.51  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda